Mochtar Lubis memang tidak berusaha untuk lebih mendalam, tetapi dengan gaya jurnalistik itu, ia tetap memikat. Kritik-kritik sosial serta sindiran-sindirannya terasa tajam dan tepat mengenai sasaran.
Semua ceritanya realistik; tidak ada kehendak untuk mengadakan eksperimen. Ia setia dengan jalur berkisahnya yang sudah dia lakukan sejak puluhan tahun lalu. Dengan gaya yang khas ia mencapai intensitas penceritaan dalam cerpen "Bromocorah", "Pahlawan" maupun "Perburuan", misalnya.
Novel ini berisi 12 cerita pendek :
1. Bromocorah
2. Abu Terbakar Hangus
3. Hati Yang Hampa
4. Pahlawan
5. Uang, Uang, Uang, Hanya Uang
6. Wiski
7. Dara
8. Dukun
9. Hidup Adalah Sebuah Permainan Rolet
10. Rekanan
11. Gelas Yang Pecah
12. Perburuan
Semua ceritanya realistik; tidak ada kehendak untuk mengadakan eksperimen. Ia setia dengan jalur berkisahnya yang sudah dia lakukan sejak puluhan tahun lalu. Dengan gaya yang khas ia mencapai intensitas penceritaan dalam cerpen "Bromocorah", "Pahlawan" maupun "Perburuan", misalnya.
Novel ini berisi 12 cerita pendek :
1. Bromocorah
2. Abu Terbakar Hangus
3. Hati Yang Hampa
4. Pahlawan
5. Uang, Uang, Uang, Hanya Uang
6. Wiski
7. Dara
8. Dukun
9. Hidup Adalah Sebuah Permainan Rolet
10. Rekanan
11. Gelas Yang Pecah
12. Perburuan
0 komentar:
Posting Komentar