Gajah Mada tidak ingin kerajaan Sunda menjadi kerikil dalam kerajaan Majapahit. Untuk melengkapi keberhasilannya dalam menyatukan Nusantara, Majapahit harus menaklukkan Sunda. Jika kekuatan angkatan perang tidak mungkin, cara lainnya adalah melalui pernikahan.
Pernikahan Dyah Pitaloka dengan Raja Majapahit, bagi Gajah Mada, bukanlah perkawinan antara seorang Raja dengan Puteri, melainkan penyerahan upeti sebagai tanda takluk kerajaan Sunda kepada Majapahit. Gajah Mada, melalui Sumpah Palapa, telah mengukuhkan simbol dirinya sebagai sosok patih yang ambisius.
Ambisinya itu tidak hanya meluluhlantakkan Kerajaan Sunda, juga dirinya sendiri. Pahlawan terbesar sepanjang sejarah Majapahit itu, orang yang pertama kali menyatukan seluruh Nusantara, akhirnya menjadi buronan negerinya sendiri. Nama besarnya runtuh karena hanya mementingkan ambisi dan mengabaikan sesuatu yang tak kalah besar : Cinta.
1 komentar:
link udah diupdate ke ziddu
Posting Komentar