Ini adalah dunia laki-laki. Dunia di mana hak, kebahagiaan, dan juga perempuan adalah milik laki-laki. Ya, perempuan hanyalah sesuatu untuk dimiliki, tanpa hak apa pun, apalagi untuk bahagia.
Dunia seperti itulah yang dihadirkan Februana dalam novelnya ini. Sang tokoh perempuan dijual oleh suaminya sendiri untuk dijadikan penjaja cinta. Ya, lelaki yang mencintainya itu terpaksa menjualnya. Namun, bisakah seorang lelaki benar-benar mencintai seorang perempuan? Apakah keterpaksaan sang suami dilandaskan pada cinta? Atau pada ego purba seorang lelaki yang biasa memiliki perempuan sepenuhnya?
Sang tokoh perempuan kemudian diselamatkan dari lembah nista oleh seorang lelaki pelanggannya. Lelaki itu tulus menolongnya, tanpa menuntut macam-macam. Benarkah? Benarkah ada seorang lelaki yang bisa meraba perasaan perempuan? Ikut merasakan penderitaannya? Bisakah ketulusan benar-benar hadir di antara lelaki dan perempuan?
Februana tidak sekadar menyajikan kisah jual-beli perempuan. Novel ini tak akan mudah Anda lupakan, bahkan amat mungkin mengubah hidup Anda. Februana dengan luar biasa menyelam ke kedalaman jiwa-jiwa manusia demi menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Dunia Februana dalam novel ini tak lain merupakan cerminan tegas dari dunia kita. Ya, sadar ataupun tidak, kini kita tengah menghirup udara laki-laki, hidup di dunia laki-laki.
***
Novel ini kembali menegaskan pemihakan Februana kepada kaum yang tersingkir... [Ia] memiliki tempat tersendiri dalam dunia kepengarangan Tanah Air.
—Tulus Wijanarko, jurnalis
Mempermainkan batas antara fiksi dan kenyataan sosial.
—Aprinus Salam, pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM, peneliti sastra
Bukan hanya menebar harum kata-kata dan aroma tubuh... juga bukan petasan yang sekali meledak ingar-bingar lantas sepi.
—Hikmat Budiman, penulis, peneliti
DOWNLOAD
Dunia seperti itulah yang dihadirkan Februana dalam novelnya ini. Sang tokoh perempuan dijual oleh suaminya sendiri untuk dijadikan penjaja cinta. Ya, lelaki yang mencintainya itu terpaksa menjualnya. Namun, bisakah seorang lelaki benar-benar mencintai seorang perempuan? Apakah keterpaksaan sang suami dilandaskan pada cinta? Atau pada ego purba seorang lelaki yang biasa memiliki perempuan sepenuhnya?
Sang tokoh perempuan kemudian diselamatkan dari lembah nista oleh seorang lelaki pelanggannya. Lelaki itu tulus menolongnya, tanpa menuntut macam-macam. Benarkah? Benarkah ada seorang lelaki yang bisa meraba perasaan perempuan? Ikut merasakan penderitaannya? Bisakah ketulusan benar-benar hadir di antara lelaki dan perempuan?
Februana tidak sekadar menyajikan kisah jual-beli perempuan. Novel ini tak akan mudah Anda lupakan, bahkan amat mungkin mengubah hidup Anda. Februana dengan luar biasa menyelam ke kedalaman jiwa-jiwa manusia demi menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Dunia Februana dalam novel ini tak lain merupakan cerminan tegas dari dunia kita. Ya, sadar ataupun tidak, kini kita tengah menghirup udara laki-laki, hidup di dunia laki-laki.
***
Novel ini kembali menegaskan pemihakan Februana kepada kaum yang tersingkir... [Ia] memiliki tempat tersendiri dalam dunia kepengarangan Tanah Air.
—Tulus Wijanarko, jurnalis
Mempermainkan batas antara fiksi dan kenyataan sosial.
—Aprinus Salam, pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM, peneliti sastra
Bukan hanya menebar harum kata-kata dan aroma tubuh... juga bukan petasan yang sekali meledak ingar-bingar lantas sepi.
—Hikmat Budiman, penulis, peneliti
DOWNLOAD
0 komentar:
Posting Komentar