Pada sebuah senja di Kota Terlarang, terukir kisah seorang selir muda yang di kemudian hari menjadi kaisar wanita terakhir di China dan tercatat dalam sejarah sebagai perempuan yang paling lama berkuasa di sana. Inilah epik menawan tentang Tzu Hsi yang cantik, dipanggil Anggrek, seorang gadis desa yang mencari kekuasaan lewat rayuan, pembunuhan, dan intrik-intrik politik. Ketika China terancam oleh musuh dari luar, tampaknya hanya dia yang mampu menyatukan negeri tersebut. Seorang perempuan yang berhasil bertahan dan akhirnya mendominasi ... dunia laki-laki.

JUDUL BUKU
- Ketika Cinta Bertasbih
- Kumpulan Cerpen Islami
- Kumpulan Dongeng
- 168 Jam Dalam Sandera
- A Thousand Splendid Suns
- Abunawas Sang Penggeli hati
- Adam Ma'rifat
- Agar Anak Anda Tertular Virus Membaca
- Ali Topan Anak Jalanan
- All About Prom Nite
- Angels and Demons
- Apartemen Yacoubian
- Atheis
- Ayat-Ayat Cinta
- Azab Dan Sengsara
- Bait-Bait Cinta
- Bayang-Bayang Hitam
- Bidadari Tajir
- Bidadari-Bidadari Surga
- Bismillah..Ini Tentang Cinta
- Blessing in Disguise
- Boysitter
- Bromocorah
- Bukan di Negeri Dongeng
- Catatan Hati Seorang Istri
- Catatan Hati di Setiap Sujudku
- Cerita Rakyat Dari Banyuwangi
- Cerita Rakyat Dari Nusa Tenggara Timur
- Cerita Rakyat Dari Riau
- Cerita Rakyat Dari Sulawesi Selatan
- Children Of The Lamp
- Cinderella Jakarta
- Cintaku Di Kampus Biru
- Cowok#1
- Dajal Dan Simbol Setan
- Dalam Mihrab Cinta
- Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma
- Death Du Jour
- Deception Point
- Di Balik Kisah Hacker Legendaris
- Diatas Sajadah Cinta
- Digital Fortress
- Dragon Keeper
- Dyah Pitaloka - Korban Ambisi Politik Gajah Mada
- Edensor
- Empress Orchid
- Hafalan Shalat Delisa
- Harga Seorang Wanita
- Harimau Harimau
- Hikayat Iblis
- Hikayat Kalilah dan Dimnah
- I know This Much is True
- Iblis Ngambek
- Istana Kedua
- Istanbul
- Isu-Isu Kontroversi Dalam Sejarah Pemerintahan Khulafa' Al-Rasyidin
- J Two on A Mission
- KImya Sang Putri Rumi
- Kado Pernikahan Untuk Istriku
- Kamu Pasti Bisa Sukses
- Kapas-Kapas di Langit
- Karya Masterpiece Kho Ping Hoo
- Kasih Tak Terlarai
- Katak Hendak Jadi Lembu
- Keajaiban Otak Anak
- Kemelut Hati
- Ketika Anak Sulit Diatur
- Kisah 47 Ronin
- Komplikasi - Drama Di ujung Pisau Bedah
- Kugapai Cintamu
- La Tahzan
- Lagu Gelombang
- Laskar Pelangi
- Layar Terkembang
- Lelucon 1001 Malam
- Lintang Kemukus Dini Hari
- Lolita
- Mahabharata
- Maya - Misteri Dunia Dan Cinta
- Mimpi Buruk Kemanusiaan
- Misteri Kain Kafan Jesus
- Moga Bunda Disayang Allah
- Musashi
- My Name is Red
- Negara Kelima
- One For The Money
- Pasir Dan Buih
- Pembawa Kabar Dari Andalusia
- Pencarian Cinta Seorang Gadis Eropa di Etiopia
- Perahu Kertas
- Prasasti - Luka Kasih Masa Silam
- Protes Protes Protes
- Rahasia Chimneys
- Rahasia Di Balik Penggalian Al-Aqsha
- Rahasia Yang Maha Indah
- Rare Beasts
- Revolusi di 181
- Road To The Great Success
- Robohnya Surau Kami
- Ronggeng Dukuh Paruk
- Samita: Sepak Terjang Hui Sing Murid Perempuan Cheng Ho
- Sang Pemimpi
- Sang Penandai
- Sang Pralambang
- Satu Tiket Ke Surga
- Sayap-Sayap Patah
- Sebab Mekarmu Hanya Sekali
- Secret of The Secrets
- Selamat Datang Di Dunia Semut
- Sengsara Membawa Nikmat
- Senja Di Himalaya
- Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?
- Siti Nurbaya - Kasih Tak Sampai
- Snow-Di Balik Keheningan Salju
- Sukses Tanpa Gelar
- Taj: Tragedi Di Balik Tanda Cinta Abadi
- Takbir Cinta Zahrana
- Taman Sang Nabi
- Tarian Cinta
- Tears of Heaven
- Tentara Langit Di Karbala
- Terminal Cinta Terakhir
- The Baby Book
- The Da Vinci Code
- The Divine Message of The DNA
- The Expected One
- The Four Fingered Pianist
- The Gas Room
- The Kite Runner
- The White Castle
- To Kill A Mocking Bird
- Trust - Harga Sebuah Kepercayaan
- Twilight
NOVEL POPULER | EMPRESS ORCHID
Diposting oleh Kaka di 21.16 0 komentar
Label: Anchee Min, Empress Orchid, Fiksi, Novel Populer
NOVEL POPULER | THE GAS ROOM
Victoria "Tory" Troy adalah seorang teknisi euthanasia di penampungan hewan liar di Connecticut. Tugas utamanya adalah membunuh hewan-hewan yang tak punya pemilik, setiap Jumat di kamar gas tempat penampungan tersebut. Pada suatu Jumat, alih-alih membunuh hewan-hewan tersesat dan tak diinginkan, dia menyuntik enam orang rekan kerjanya dengan obat bius, kemudian menggas mereka sampai mati. Tory pun diadili.
Dia pun buka mulut kepada psikiater yang ditunjuk pengadilan, kepada perawatnya, dan kepada ibunya. Para pengacara berdebat, para juri kebingungan. Tory adalah perempuan yang cerdas, intuitif, dan lucu. Sungguh tak mungkin dia tiba-tiba tega membunuh rekan kerjanya. Semua pihak tak percaya, tetapi Tory sendiri mengakuinya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Tory?
Dia pun buka mulut kepada psikiater yang ditunjuk pengadilan, kepada perawatnya, dan kepada ibunya. Para pengacara berdebat, para juri kebingungan. Tory adalah perempuan yang cerdas, intuitif, dan lucu. Sungguh tak mungkin dia tiba-tiba tega membunuh rekan kerjanya. Semua pihak tak percaya, tetapi Tory sendiri mengakuinya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Tory?
Diposting oleh Kaka di 19.38 0 komentar
Label: Fiksi, Novel Populer, Stephen Spignesi, The Gas Room
NOVEL POPULER | HARGA SEORANG WANITA
Ini adalah dunia laki-laki. Dunia di mana hak, kebahagiaan, dan juga perempuan adalah milik laki-laki. Ya, perempuan hanyalah sesuatu untuk dimiliki, tanpa hak apa pun, apalagi untuk bahagia.
Dunia seperti itulah yang dihadirkan Februana dalam novelnya ini. Sang tokoh perempuan dijual oleh suaminya sendiri untuk dijadikan penjaja cinta. Ya, lelaki yang mencintainya itu terpaksa menjualnya. Namun, bisakah seorang lelaki benar-benar mencintai seorang perempuan? Apakah keterpaksaan sang suami dilandaskan pada cinta? Atau pada ego purba seorang lelaki yang biasa memiliki perempuan sepenuhnya?
Sang tokoh perempuan kemudian diselamatkan dari lembah nista oleh seorang lelaki pelanggannya. Lelaki itu tulus menolongnya, tanpa menuntut macam-macam. Benarkah? Benarkah ada seorang lelaki yang bisa meraba perasaan perempuan? Ikut merasakan penderitaannya? Bisakah ketulusan benar-benar hadir di antara lelaki dan perempuan?
Februana tidak sekadar menyajikan kisah jual-beli perempuan. Novel ini tak akan mudah Anda lupakan, bahkan amat mungkin mengubah hidup Anda. Februana dengan luar biasa menyelam ke kedalaman jiwa-jiwa manusia demi menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Dunia Februana dalam novel ini tak lain merupakan cerminan tegas dari dunia kita. Ya, sadar ataupun tidak, kini kita tengah menghirup udara laki-laki, hidup di dunia laki-laki.
***
Novel ini kembali menegaskan pemihakan Februana kepada kaum yang tersingkir... [Ia] memiliki tempat tersendiri dalam dunia kepengarangan Tanah Air.
—Tulus Wijanarko, jurnalis
Mempermainkan batas antara fiksi dan kenyataan sosial.
—Aprinus Salam, pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM, peneliti sastra
Bukan hanya menebar harum kata-kata dan aroma tubuh... juga bukan petasan yang sekali meledak ingar-bingar lantas sepi.
—Hikmat Budiman, penulis, peneliti
DOWNLOAD
Dunia seperti itulah yang dihadirkan Februana dalam novelnya ini. Sang tokoh perempuan dijual oleh suaminya sendiri untuk dijadikan penjaja cinta. Ya, lelaki yang mencintainya itu terpaksa menjualnya. Namun, bisakah seorang lelaki benar-benar mencintai seorang perempuan? Apakah keterpaksaan sang suami dilandaskan pada cinta? Atau pada ego purba seorang lelaki yang biasa memiliki perempuan sepenuhnya?
Sang tokoh perempuan kemudian diselamatkan dari lembah nista oleh seorang lelaki pelanggannya. Lelaki itu tulus menolongnya, tanpa menuntut macam-macam. Benarkah? Benarkah ada seorang lelaki yang bisa meraba perasaan perempuan? Ikut merasakan penderitaannya? Bisakah ketulusan benar-benar hadir di antara lelaki dan perempuan?
Februana tidak sekadar menyajikan kisah jual-beli perempuan. Novel ini tak akan mudah Anda lupakan, bahkan amat mungkin mengubah hidup Anda. Februana dengan luar biasa menyelam ke kedalaman jiwa-jiwa manusia demi menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Dunia Februana dalam novel ini tak lain merupakan cerminan tegas dari dunia kita. Ya, sadar ataupun tidak, kini kita tengah menghirup udara laki-laki, hidup di dunia laki-laki.
***
Novel ini kembali menegaskan pemihakan Februana kepada kaum yang tersingkir... [Ia] memiliki tempat tersendiri dalam dunia kepengarangan Tanah Air.
—Tulus Wijanarko, jurnalis
Mempermainkan batas antara fiksi dan kenyataan sosial.
—Aprinus Salam, pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya UGM, peneliti sastra
Bukan hanya menebar harum kata-kata dan aroma tubuh... juga bukan petasan yang sekali meledak ingar-bingar lantas sepi.
—Hikmat Budiman, penulis, peneliti
DOWNLOAD
Diposting oleh Kaka di 01.46 0 komentar
Label: Februana, Fiksi, Harga Seorang Wanita, Novel Populer
NOVEL KLASIK | AZAB DAN SENGSARA
Novel yang berjudul “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar ini menceritakan kisah kehidupan seorang anak gadis bernama Mariamin. Mariamin tinggal dipondok bambu beratapkan ijuk dekat sungai yang mengalir di tengah-tengah kota Sipirok. Di waktu senja Mariamin atau yang biasa dipanggil Riam seperti biasanya duduk di sebuah batu besar di depan rumahnya menunggu kekasih nya datang. Mariamin sangat sedih karena Aminu’ddin, kekasihnya itu menemuinya untuk berpamitan sebab dia akan pergi ke Medan untuk mencari pekerjaan supaya dia bisa menikahi kekasihnya itu dan bisa mengeluarkan Mariamin dan keluarganya dari kesengsaraan.
Aminuddin seorang anak muda berumur delapan belas tahun. Dia adalah anak kepala kampung. Ayah Aminu'ddin seorang kepala kampung yang terkenal di seantero Sipirok. Harta bendanya sangat banyak. Adapun kekayaannya itu berasal dari peninggalan orangtuanya tetapi karena rajin bekerja, maka hartanya bertambah banyak. Ayah Aminu’ddin mempunyai budi yang baik. Sifat-sifatnya itu menurun pada anak laki-laki satu-satunya, Aminu’ddin.
Aminuddin bertabiat baik, pengiba, rajin, dan cerdas. Setelah Aminu’ddin pulang, Mariamin pun masuk kedalam rumahnya untuk menyuapi ibunya yang sedang sakit. Mariamin tidak ingin membuat ibunya sedih oleh karena itu ia berusaha untuk menyembunyikan kesedihannya karena harus berpisah dengan orang yang dicintainya walaupun itu hanya sementara. Ibunya sangat mengenal gadis itu sehingga dia mengetahui kalau Mariamin sedang bersedih. Ibunya mengira kesedihan anaknya itu karena dia sedang sakit sebab sakitnya ibu Mariamin sudah lama sekali. Setelah selesai menyuapi ibunya, Mariamin pergi ke kamarnya untuk tidur. Mariamin tidak dapat memejamkan matanya, Pikirannya melayang mengingatkan masa lalunya ketika dia masih kecil.
Dahulu ayah Mariamin, Sutan Baringin adalah seorang yang terbilang hartawan dan bangsawan di seantero penduduk Sipirok. Akan tetapi karena ia suka berperkara, maka harta yang banyak itu habis dan akhirnya jatuh miskin dan hina. Berapa kali Sutan Baringin dilarang istrinya supaya berhenti berpengkara, tetapi tidak diindahkannya ia malah lebih mendengarkan perkataan pokrol bambu tukang menghasut bernama Marah Sait. Ibu Mariamin memang seorang perempuan yang penyabar, setia sederhana dan pengiba berlawanan dengan Sutan Baringin, suaminya yang pemarah, malas, tamak , angkuh dan bengis. Mariamin dan Aminu’ddin berteman karib sejak kecil apalagi mereka masih mempunyai hubungan saudara sebab ibu Aminu’ddin adalah ibu kandung dari Sutan Baringin, ayah Mariamin ditambah lagi Mariamin sangat berhutang budi kepada Aminu’ddin karena telah menyelamatkan nyawanya ketika Mariamin hanyut di sungai.
Setelah 3 bulan Aminu’ddin berada di Medan, dia mengirimkan surat kepada Mariamin memberitahukan kalau dia sudah mendapat pekerjaan, Mariamin pun membalas surat dari Aminu’ddin tersebut. Mariamin sangat bahagia menerima surat dari Aminu’ddin yang isinya menyuruh Mariamin untuk berkemas karena Aminu’ddin telah mengirim surat kepada orangtuanya untuk datang ke rumah Mariamin dan mengambil dia menjadi istrinya serta mengantarkannya ke Medan. Tetapi ayah Aminu’ddin tidak menyetujui permintaan putranya itu, biarpun istrinya membujuknya supaya memenuhi permintaan Aminu’ddin.
Setelah 3 bulan Aminu’ddin berada di Medan, dia mengirimkan surat kepada Mariamin memberitahukan kalau dia sudah mendapat pekerjaan, Mariamin pun membalas surat dari Aminu’ddin tersebut. Mariamin sangat bahagia menerima surat dari Aminu’ddin yang isinya menyuruh Mariamin untuk berkemas karena Aminu’ddin telah mengirim surat kepada orangtuanya untuk datang ke rumah Mariamin dan mengambil dia menjadi istrinya serta mengantarkannya ke Medan. Tetapi ayah Aminu’ddin tidak menyetujui permintaan putranya itu, biarpun istrinya membujuknya supaya memenuhi permintaan Aminu’ddin.
Mariamin sudah mempersiapkan jamuan untuk menyambut kedatangan orang tua Aminu’ddin. Akan tetapi yang ditunggu tidak kunjung datang, malah yang datang adalah surat permintaan maaf dari Aminu’ddin. Dalam surat itu memberitahukan kalau kedua orang tua nya sudah berada di Medan dengan membawa gadis lain sebagai calon istrinya. Aminuddin sangat kecewa dan hatinya hancur tetapi dia tidak bisa menolak karena tidak ingin mempermalukan orang tuanya dan dia tidak mau durhaka pada orangtua.
Mariamin gadis yang solehah itu menerima maaf Aminu’ddin, dia menerima semuanya sebagai nasibnya dan harapannya untuk keluar dari kesengsaraan pun sudah pudar. Setelah dua tahun lamanya Mariamin pun menikah dengan orang yang belum dikenalnya, pria itu bernama Kasibun. Usia Kasibun agak tua, tidak tampan dan dia pintar dalam tipu daya, selain itu dia juga mengidap penyakit mematikan yang mudah menular pada pasangannya.
Aminu’ddin mengunjungi Mariamin di rumah suaminya ketika itu suaminya sedang bekerja di kantor. Kasibun sangat marah setelah dia mengetahui kedatangan Aminu’ddin apalagi ketika Mariamin menolak berhubungan suami-istri. Suaminya yang bengis itu tidak segan-segan menamparnya, memukulnya dan berbagai penyiksaan lainnya.
Akhirnya karena dia sudah tidak tahan lagi Mariamin melaporkan perbuatan suaminya itu pada polisi. Sampai akhirnya mereka bercerai. Kesudahannya Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil yang di pinggir sungai Sipirok.
Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraannya di dunia sudah berkesudahan. Azab dan Sengsara dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu.
DOWNLOAD
Diposting oleh Kaka di 00.58 1 komentar
Label: Azab Dan Sengsara, Fiksi, Merari Siregar, Non Fiksi
Langganan:
Postingan (Atom)